"kasih,sukacita,damai sejahtera,kesabaran,kemurahan,kebaikan,kesetiaan,kelemahlembutan,dan penguasaan diri"

Kamis, 26 Juli 2012

Perlengkapan Senjata Allah

Perlengkapan Senjata Allah (The Armor of GOD)

Apa yang dimaksud dengan Perlengkapan Senjata Allah? Perlengkapan sering diartikan sebagai suatu benda yang digunakan untuk melakukan sesuatu, sedangkan Senjata adalah suatu alat (tools) dalam melakukan sesuatu hal tersebut. Perlengkapan Senjata Allah sering disebut Perlengkapan Senjata Rohani.
Dalam menjalani kehidupan kita Rasul Paulus mengisyaratkan pentingnya menggunakan Perlengkapan Senjata Allah (Efesus 6:10-20). Apa fungsinya senjata rohani tersebut?
1. Bertahan Melawan Tipu Muslihat Iblis
   Iblis telah dikalahkan oleh kebangkitan Yesus Kristus dari alam maut, namun iblis masih tetap bisa  menggunakan tipu dayanya yang licik untuk menyerang kehidupan iman kita. Jangan takut, dengan mengenakan selengkap senjata Allah ini, kita akan mampu bertahan melawan tipu daya iblis tersebut.
2. Mengadakan Perlawanan Pada Hari Yang Jahat
    Saat kita di dalam peperangan rohani, tentunya kita tidak melakukan perlawanan dengan tangan kosong. Seluruh tubuh kita harus terlindung dan mengenakan senjata. Demikian pula, sebagai seorang pelayan Tuhan Anda harus mengerti prinsip rohani ini. Perlengkapi diri Anda dengan selengkap senjata Allah! Sekali lagi, jangan mengandalkan kekuatan sendiri, jangan mengandalkan kemenangan/ pengalaman di masa lalu! Senantiasa bersiap siagalah menghadapi perlawanan iblis di hari-hari yang semakin jahat menjelang akhir zaman ini.
3. Tetap Tegak Berdiri
    Setelah kita menyelesaikan segala sesuatu; baik itu tugas pelayanan, konseling, pekerjaan, permasalahan/ pergumulan kita dengan baik bersama Tuhan… hendaknya kita tetap berdiri… dalam iman! Pernah saya mendapati, seseorang yang telah melayani begitu rupa atau seseorang yang telah mengalami pertolongan Tuhan dalam pergumulan dan beban berat yang dihadapinya, namun beberapa waktu kemudian tidak menunjukkan kemajuan dalam hidup kerohaniannya, tidak lagi tegak berdiri dalam iman, justru hidupnya semakin jauh dari Tuhan. Inilah pentingnya tetap mengenakan selengkap senjata Allah… agar setelah kita menyelesaikan segala sesuatu, kita akan tetap berdiri!
Setelah membaca Efesus 6:10-20, selanjutnya lihat kembali ayat 11 dan 12, 
  • Ayat 11 “Kenakanlah seluruh senjata Allah supaya kamu dapat bertahan melawan tipu daya Iblis”. 
  • Ayat 13 “Sebab itu ambilah seluruh perlengkapan senjata Allah supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada…..

Pada Ayat 11 menggambarkan menggambarkan tindakan pasif (bertahan) dan ayat 13 menggambarkan tindakan yang aktif (Mengadakan perlawanan). Yang menarik dari kedua ayat itu, baik bertahan maupun mengadakan perlawanan, ternyata Paulus tetap memberi pesan untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah. Apa artinya? Artinya dalam perjuangan kita melawan kuasa Iblis, aspek bertahan dan menyerang merupakan satu kesatuan. Kita tidak akan bisa menang hanya dengan bertahan. Tapi kita tidak mungkin menang juga hanya dengan menyerang tanpa berpikir untuk bertahan. Melalui ayat tersebut diatas Paulus ingin menjelaskan bagaimana Perlengkapan senjata ini membawa kita mengandalkan TUHAN.

1. Berikatpinggangkan Kebenaran (Ayat 14)
Berfungsi untuk menjaga agar pakaian tetap pada posisinya. Bayangkan kalau celana longgar dan tiba2 jatuh? Bukankah itu mempermalukan? Bukan hanya mempermalukan, tapi itu akan sangat mengganggu kita dalam pertempuran. Dari sini bisa diambil kesimpulan, kebenaran membuat sesuatu tetap pada posisi yang seharusnya. Justru ketika kita tidak mengenakan kebenaran, akibatnya bisa saja mempermalukan diri kita sendiri. Ikat pinggang yang tidak terpasang dengan benar, bisa mengacaukan “Baju Zirah”. Dan tentu saja akan menghambat kita dalam peperangan rohani.
Berpengaruh juga pada kerapian/penampilan. Ketika kita mempertahankan kebenaran, itu akan terlihat di mata orang. Pasti orang akan melihat perbedaannya. Dan itu mempengaruhi cara orang memandang diri kita dan memandang Kristus.
Serta memberi rasa nyaman pada pemakai. Seharusnya ketika kita melakukan kebenaran, justru kita merasa nyaman, tetapi lihatlah saat kita melakukan kebenaran bahkan orang menganggap itu sesuatu yang aneh dan terkadang orang mencibir kita.

2. Berbajuzirahkan Keadilan (Ayat 14)
Apa manfaat Baju Ziarah? 
Yang terutama adalah melindungi diri kita dari senjata lawan. Apa kaitannya dengan keadilan? Apa makna adil? Adil tidak selalu berarti sama untuk semua orang, tapi lebih tepat masing-masing orang memperoleh sesuai dengan kapasitas dan kebutuhannya. Apa bahayanya jika kita tidak melakukan keadilan? Apa dengan tidak melakukan keadilan kita jadi lebih mudah diserang oleh iblis? Mungkin secara tidak langsung. Kita sebagai orang Kristen ngomong mengenai keadilan tapi tidak berlaku demikian, bukankah tidak menjadi kesaksian? Tapi itu dampak tidak langsung. Mungkin juga dalam arti lain. Ketika kita tidak berlaku adil, memancing permusuhan diantara orang-orang yang seharusnya kita perlakukan adil. Akhirnya iblis bisa merusak banyak hal. Contohnya perlakuan yang berbeda Abraham terhadap Ismail dan Ishak, perlakuan berbeda Ishak terhadap Esau dan Yakub, perlakuan berbeda Yakub terhadap Yusuf dan saudara-saudaranya, ternyata berpengaruh, bahkan sampai zaman sekarang. Dimulai dari ketidakadilan, mengakibatkan permusuhan, bahkan peperangan turun temurun. Jadi hati-hati terhadap tindakan kita. Karena kita tidak tahu betapa besar dampak yang bisa dihasilkan dari ketidakadilan.

3. Kaki Yang Berkasutkan Kerelaan Untuk Memberitakan Damai Sejahtera (Ayat 15)
Kenapa bagian memberitakan injil diumpamakan sebagai kasut? Dengan kata lain alas kaki? Bayangkan kalau dalam tiap langkah hidup kita selalu ada jejak-jejak pemberitaan injil itu? Kaki untuk berjalan. Memberitakan injil membutuhkan keberanian untuk berjalan. pergi. Tapi kenapa bukan diibaratkan dengan mulut tapi dengan kaki? Padahal memberitakan injil bisa lewat mulut? Tidak juga. Artinya jauh lebih dalam ketika diletakan pada kaki. Kemanapun orang Kristen melangkah, seharusnya ada jejak-jejak pemberitaan injil. Kalau mulut, ada pilihan untuk digunakan atau tidak. Sedangkan kaki? Pilihannya 1. meninggalkan jejak. Meninggalkan jejak tidak selalu berarti kita harus berkata-kata tentang Kristus kepada siapapun yang kita temui. Tapi apakah lewat kehadiran kita orang lain bisa melihat “jejak Kristus” itu? Apakah ada perbedaan yang akhirnya membuat orang-orang bertanya-tanya, apa yang menyebabkan kita “berbeda”? Dan tentu saja akan jadi kesaksian kalau mereka tahu bahwa kita adalah Kristen. Pengikut Kristus.

4. Perisai Iman (Ayat 16)
Perisai, sesuai dengan fungsinya untuk melindungi dari serangan musuh. Iman di sini ditempatkan sebagai perisai yang mampu melindungi dari serangan iblis. Bagaimana caranya iman bisa melindungi?Misalnya ketika kita jatuh dalam dosa, seringkali kita merasa tidak layak untuk datang kepada TUHAN. Pada kondisi seperti itu iblis bisa saja mengintimidasi kita untuk tidak datang, dan akhirnya makin jauh dari TUHAN. Tapi ternyata lebih baik kalau kita tetap datang dan mengakui di hadapan TUHAN, serta memiliki iman bahwa Dia akan mengampuni kita, disertai komitmen untuk kembali berjalan pada kehendak-Nya. Tapi apa hanya itu? Itu kondisi ketika kita sudah jatuh. Coba lihat teladan Kristus. Kenapa Yesus mampu mengalahkan serangan Iblis? Apa sekedar karena pengetahuan akan firman TUHAN? Tidak. Pengetahuan akan firman TUHAN memang membantu. Tapi itu bukan satu-satunya kunci kemenangan Kristus. Kunci kemenangan Kristus ada pada iman-Nya, sehingga menjadi kuat untuk bertahan atas serangan iblis. Yesus bertahan dalam iman.

5. Ketopong Keselamatan (Ayat 17)
Melindungi bagian yang mengontrol segala sesuatu dari tubuh. Kepala. Apa artinya? Ketika kamu belum mengenakan ketopong itu, jangan berharap kamu bisa mengontrol dengan baik perilaku tubuhmu dan keingingan-keinginanmu, karena dosa masih menguasai kita. Artinya dengan menerima keselamatan dalam Kristus, merupakan modal awal yang berharga untuk menang terhadap kuasa iblis. Mana mungkin orang yang belum selamat bisa menang terhadap iblis?

6. Pedang Roh, Yaitu Firman Allah (Ayat 17)
Bagaimana dengan pedang Roh? Di sini yang menjadi pedang Roh adalah Firman Allah. Firman Tuhan menjadi kekuatan yang sangat berharga untuk bertahan dan menyerang seperti pedang. Ingat, Tuhan Yesus dalam pencobaan di padang gurun selalu menjawab tipu daya iblis dengan firman Tuhan. Firman Allah: “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.” (Ibr. 4:12)

7. Doa dan Permohonan (Ayat 18)
Di sini dikatakan doa dan permohonan yang tidak putus-putus. Jadi senjata untuk menyerang balik iblis adalah firman TUHAN dan doa. “Berdoalah setiap waktu didalam Roh”. Setiap waktu? Apa artinya selalu? ya. Tentu saja. Iblis selalu menunggu waktu yang tepat untuk menyerang. Kalau kita tidak selalu siap, pasti mudah untuk diserang. Senjata Allah yang satu ini akan membuat stamina rohani kita semakin kuat, karena dengan berbahasa roh sebenarnya kita sedang membangun manusia roh kita (I Kor. 14:4).

Allah sungguh telah menyediakan senjata rohani untuk kita pakai, marilah kita memakainya senantiasa dalam hidup kita, supaya kita menjadi umat yang pemenang, bahkan lebih dari pemenang dalam segala perkara. AMIN




 

Rabu, 25 Juli 2012

Hidup Berwarna



Hidupku adalah sebuah cerita penuh warna
Yang ditulis menggunakan pensil dan kertas sederhana
Namun penulis hidupku adalah tanganNya
Dia yang menjadikan hidupku bermakna

Sungguh Tuhan Engkau Baik,
Setiap langkahku kutahu Engkau yang pimpin,
Tiada yang tersembunyi bagiMu,

Engkau Allahku, kota bentengku, kubu keselamatanku
Perisaiku, batukarangku yang teguh, Juruselamatku,
Kubersyukur Tuhan buat karyaMu dalam hidupku
Sungguh tiada berkesudahan kasih setiaMu Tuhan

Senin, 23 Juli 2012

Pelayanan 5 (Lima) Jawatan


Pelayanan 5 Jawatan termasuk didalamnya adalah Rasul, Nabi, Guru, Penginjil, Gembala (lihat Efesus 4:11).
Dalam Tubuh Kristus terdiri atas tiga lapis pelayanan yaitu:

1.Imamat Rajani. Setiap orang percaya adalah imam dan raja, sehingga memiliki karunia, talenta dan fungsi yang penting demi penginjilan orang yang terhilang dan pembangunan Tubuh Kristus. Setiap orang percaya wajib aktif dan menggunakan apa yang diberikan oleh Tuhan kepadanya, (1Pet.2:9; 1Kor.12:7-11; Rom.12:3-6; Ef.4:16; Why.5:9-10).
2.Penatua menggembalakan, memimpin, mendewasakan dan mempersatukan jemaat lokal dengan memberi diri sebagai teladan pada jemaat lokal, (Kis.20:28; Tit.1:5-11; 1Pet.5:1-3).
3. 5 Jawatan melayani, membimbing, melatih, melengkapi dan mempersatukan jemaat Tubuh Kristus dari kota ke kota dan bangsa ke bangsa agar menjadi sempurna dalam Kristus, (Ef.4:11-15; Kol.1:25-29; 1Pet.1:1-7; 1Yoh.3:1-3).

 Tugas 5 Jawatan menurut Efesus 4:11-15 adalah :
1.Memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan – Ef.4:12
Bukan 5 Jawatan yang harus melakukan semua pelayanan, tetapi 5 Jawatan melayani agar setiap orang percaya diperlengkapi untuk melayani sesuai karunia, talenta dan panggilannya masing-masing. Siapa melakukan pelayanan? Imamat rajanilah yang melakukan pelayanan!
2.Pembangunan Tubuh Kristus – Ef.4:12
Sebagai pelayan-pelayan trans-lokal, 5 Jawatan membangun persatuan Tubuh Kristus seperti dalam Kemah Musa, di setiap dinding ada lima papan yang mengikat seluruh struktur dalam persatuan (Kel.26:26). 5 Jawatan menjadi penyambung dari kota ke pedalaman dan dari kota ke kota dan bangsa ke bangsa.
3.Pelayanan agar kita semua mencapai kesatuan iman – Ef.4:13
Ini menunjukkan bahwa pelayanan 5 Jawatan sangat diperlukan masa kini. Tanpa pelayanan ini, akan terjadi banyak perpecahan iman dan doktrin-doktrin yang salah dari Firman Tuhan. Peranan 5 Jawatan adalah membawa Tubuh Kristus ke dalam kesatuan dasar iman, visi dan arah jemaat. Paulus menasihatkan agar, “berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera ... sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman,” Ef.4:3,13. Ini sama dengan doa Yesus dalam Yoh.17:20-23 agar dunia percaya. Jadi, kita memerlukan pelayanan 5 Jawatan dipulihkan dan operasional dalam Tubuh Kristus.
4.Keserupaan dengan Kristus – Ef.4:13
Inti dari maksud abadi Allah adalah kita menjadi serupa dengan gambar Kristus. Itulah rahasia Allah yang dinyatakan kepada kita, Kol.1:25-29. Kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, Kej.1:26-28. Bila Kristus kembali untuk kedua kalinya, kita menjadi seperti Yesus, 1Yoh.3:1-3. Pelayanan ini membawa visi dan melengkapi Tubuh Kristus agar kita mencapai kesempurnaan. Jadi, kita akan menyaksikan kuasa, urapan dan mukjizat Kristus digenapi sepenuhnya, sesuai dengan Yoh.14:12; Rom.8:29.
5.Membatalkan dampak pengajaran palsu – Ef.4:14
5 Jawatan melindungi Tubuh Kristus terhadap kelicikan penyesat-penyesat dan pengajaran palsu yang mempermainkan jemaat. Jika jemaat sudah dewasa, maka mereka akan bebas dari pengaruh penyesat atau disesatkan, 2Tes.2:10. 5 Jawatan menganalisa pengajaran-pengajaran baru dan mempersiapkan jawaban untuk membatalkan dampaknya, jika doktrin itu ternyata menyimpang dari kebenaran Firman Tuhan.
6.Pertumbuhan ke arah Kristus – Ef.4:15
5 Jawatan melayani jemaat agar bertumbuh ke arah Kristus. Yesus menjadi fokus pelayanan kita, “Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan! Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus,” Kol.1:27-28. Roh Kudus menuntun kita untuk menjadi serupa Kristus, 2Kor.3:18.

Jumat, 13 Juli 2012

Hidup Adalah Pancaran Hati


Pembacaan Firman Hari ini adalah Amsal 4:20-27
Seperti pembacaan Firman kali ini adalah mengenai  peringatan Salomo kepada kita semua umat Tuhan. Dengan sub tema adalah terambil pada Amsal 4:23 yaitu "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan". Benar bahwa hari-hari ini kita harus selalu menjaga hati, diakhir zaman ini terlebih lagi kemajuan teknologi yang kian tidak terbendung dengan tidak kita sadari telah memperburuk hidup kita terlebih lagi hati kita yang sudah tidak terpaut kepada Allah. Coba kita lihat fenomena sekarang, baru-baru ini Pusat Penelitian Wright Air Patterson di Ohio, USA sedang mengembangkan teknologi menerbangkan pesawat terbaru. Para peneliti membuat helm khusus yang dilengkapi dengan sensor yang berfungsi menangkap sinyal dibeberapa titik kepala seorang pilot, sehingga pesawat tersebut dapat diterbangkan melalui kendali pikiran. Jika seorang pilot tak konsentrasi, pesawat tersebut akan jatuh menghantam bumi. Oleh karenanya penting bagi seorang pilot berkonsentrasi dan mengendalikan pikirannya dengan baik.
Kehebatan teknologi ini mengingatkan kita kepada peringatan Salomo agar kita menjaga hati kita dengan sagala kewaspadaan, sebab dari hati manusialah pancaran kehidupan itu datang. Setiap tindakan dan perilaku kita merupakan buah yang tampak dari apa yang ada dalam hati kita. Oleh karena itu Salomo mengingatkan kita agar kita menjaga dan mengendalikan pikiran kita karena cepat atau lambat apa yang ada di hati kita akan mengendalikan setiap pikiran, tindakan dan perkataan kita. Tetapi saat hati kita terpaut kepada Firman Tuhan dan melakukannya maka kita dapat mengendalikan hati kita, jika hati kita telah terkendalikan cobalah mengendalikan pikiran kita dan pikiran sudah terkendalikan pastilah keinginan daging kita juga dapat dimatikan.Mintalah pimpinan Tuhan sehingga kita dapat menjaga kehidupan kita, menjadi berkat bagi tetangga, dikantor, dipelayanan bahkan dimanapun kita berada. 
Cobalah kita tilik hati kita, sudahkah kita menjaga hati kita dengan selalu waspada?arahkan telinga, mata dan hati kita hanya pada Yesus saja, sehingga hidup kita dipengaruhi oleh segala kebaikan dan kebenaran yang bersumber pada Yesus.
"Saat hati kita dipenuhi kasih Allah dan pikiran kita dipenuhi Firman Tuhan, perkataan berkat yang tepat pada waktunya akan mengalir dari mulut kita", by. John Piper

Kamis, 12 Juli 2012

Tiada Yang Tersembunyi Dihadapan Tuhan


Ayat Bacaan Hari Ini adalah Ibrani 4:1-16

Saudara yang terkasih dalam Kristus Yesus, sesuai dengan judul pembacaan Firman hari ini adalah "Tiada Yang Tersembunyi Dihadapan Tuhan" maka sub tema yang bisa dikembangkan adalah "privasi". Mendengar kata privasi rasanya sangat pribadi banget. Coba kita bayangkan apa jadinya jika hak privasi tak pernah ada, tiba-tiba kita merasa malu. Pastinya orang akan heran saat mengetahui film yang tidak pantas yang kita tonton, percakapan rahasia kita yang merusak nama baik orang lain, bahkan rencana-rencana busuk kita, sampai kepada pikiran-pikiran berdosa yang pernah kita alami semasa belum bertobat. Namun, kenapa kita tak pernah malu kepada Tuhan yang selalu tahu gerak-gerik, motivasi, pikiran, dan rancangan yang paling tersembunyi sekalipun. Bahkan terkadang kita lebih takut kepada manusia, lebih takut kepada nama baik kita, perasaan kita daripada takut akan kekudusan Tuhan?
Apa yang menyebabkan kurangnya rasa takut atau malu pada saat kita berbuat dosa? perlu kita ketahui bahwa sebenarnya penyebab hal tersebut adalah adanya jaminan keselamatan bagi kita yang beriman kepada Yesus Kristus. Memang benar bahwa kita pasti akan masuk ke tempat perhentianNya yang kekal (ayat 1,3). Namun ingatlah bahwa kita juga harus mempertanggungjawabkan hidup kita dihadapanNya. Oleh karena itu penulis Ibrani meminta kita untuk tetap "waspada" serta "taat" kepadaNya. Kita haraus memegang erat Firman Allah untuk menjaga hidup kita selalu bersih (ayat 12). Sebaliknya, ketika kita menyadari dosa, kita mesti berani untuk menghampiri TakhtaNya (ayat 16). Sebab Kristus adalah Imam Besar kita (ayat 14,15) yang mendamaikan kita dengan Allah.
Dari hal tersebut kita bisa menyimpulkan beberapa hal yaitu adanya dua sikap yang memang tampaknya bertentangan, tetapi harus ada secara bersamaan dalam diri orang percaya. Sikap yang pertama adalah sikap takut berbuat dosa, dan sikap yang kedua adalah sikap berani menghampiri Tuhan Yang Maha Kudus. Kita harus menyadari bahwa tak ada yang dapat kita sembunyikan daripadaNya, Dilain pihak, setiap kali kita berbuat dosa jangan segan-segan mari kita punyai keberanian untuk segera datang kepadaNya, memohon pengampunan, maka Dia adalah Setia dan Adil.
Saudara yang terkasih dalam nama Yesus, mari pada hari ini ambil komitmen dihadapan Tuhan, bahwa kita takut berbuat dosa, mintalah pimpinan Tuhan agar kita dijauhkan dari yang jahat bahkan jangan buka celah yang akan membuat iblis mengambil bagian dalam hidup kita.
"Kekudusan Tuhan membuat kita hidup hati-hati dihadapanNya, kasih karunia Tuhan membuat kita berani menghampiriNya"

Selasa, 10 Juli 2012

Sukacita


Sukacita muncul karena penyertaan Allah atau karena bersama-sama dengan Allah. Ada dalam Alkitab,“Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram” (Mazmur 16:8-9).
Sukacita muncul karena memelihara perintah-perintah Allah. Ada dalam Alkitab,”Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh” (Yohanes 15:10-11).
Sukacita adalah suatu karunia dari Roh Kudus. Ada dalam Alkitab,”Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan” (Galatia 5:22).
Kita bisa bersukacita apa pun lingkungan dan keadaan kita. Ada dalam Alkitab,” Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” (Filipi 4:4).

Kasih


Meskipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan dan sekalipun dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. ia tidak bersuka cita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.Kasih tidak berkesudahan, nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, pengetahuan akan lenyap. 
1 Korintus 13 : 1-8

Kasih dan Sukacita

Kasih dan Sukacita adalah buah Roh seperti yang terdapat pada Galatia 5:22-25 ;

5:22 ; Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
KJV, But the fruit of the Spirit is love, joy, peace, longsuffering, gentleness, goodness, faith,
TR, hο δε καρπος του πνευματος εστιν αγαπη χαρα ειρηνη μακροθυμια χρηστοτης αγαθωσυνη πιστις
Translit Interlinear, ho de {tetapi} karpos {buah, noun - nominative singular masculine} tou pneumatos {Roh} estin {adalah} agapê {kasih} khara {sukacita} eirênê {damai-sejahtera} makrothumia {kesabaram} khrêstotês {kemurahan hati} agathôsunê {kebaikan hati} pistis {kesetiaan}

5:23 ; kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
KJV, Meekness, temperance: against such there is no law.
TR, πραοτης εγκρατεια κατα των τοιουτων ουκ εστιν νομος
Translit Interlinear, praotês {kelemah-lembutan} egkrateia {penguasaan diri} kata {nenentang} tôn {hal-hal} toioutôn {demikian} ouk {tidak} estin {ada} nomos {hukum}

5:24 ; Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
KJV, And they that are Christ's have crucified the flesh with the affections and lusts.
TR, οι δε του χριστου την σαρκα εσταυρωσαν συν τοις παθημασιν και ταις επιθυμιαις
Translit Interlinear, oi {orang-orang yang} de {adapun} tou khristou {dari Kristus} tên sarka {tubuh/daging} estaurôsan {telah menyalibkan} sun {bersama dengan} tois pathêmasin {hawa-nafsu2} kai {dan} tais epithumiais {nafsu2 jahatnya}


5:25 ; Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
KJV, If we live in the Spirit, let us also walk in the Spirit.
TR, ει ζωμεν πνευματι πνευματι και στοιχωμεν
Translit Interlinear, ei {jika} zômen {kita hidup} pneumati {dalam Roh} pneumati {Roh} kai {juga} stoikhômen {mengikuti}
(sumber: www.sarapanpagi.org)

kasih dan sukacita Copyright © 2011 | Template created by O Pregador | Powered by Blogger