kasih dan sukacita

"kasih,sukacita,damai sejahtera,kesabaran,kemurahan,kebaikan,kesetiaan,kelemahlembutan,dan penguasaan diri"

Senin, 10 September 2012

Kedatangan Yesus Kedua Dan Pengangkatan

Pengangkatan Orang Percaya

 Apakah Beda Antara Pengangkatan Orang Percaya dan Kedatangan Yesus Yang Kedua Kali?

Pengangkatan Orang Percaya dan Kedatangan Kristus yang Kedua Kalinya sering dicampur adukkan. Kadang-kadang sulit untuk menentukan apakah Kitab Suci berbicara mengenai Pengangkatan Orang Percaya atau Kedatangan Yesus kedua kali. Namun demikian, dalam mempelajari nubuat-nubuat Alkitab mengenai akhir zaman adalah penting untuk membedakan keduanya.

Pengangkatan Orang Percaya adalah saat ketika Yesus Kristus datang kembali untuk memindahkan gereja (semua orang yang percaya dalam Kristus) dari bumi ini. Pengangkatan Orang Percaya digambarkan dalam 1 Tesalonika 4:13-18 dan 1 Korintus 15:50-54. Orang-orang percaya yang sudah meninggal dunia akan mengalami kebangkitan tubuh, dan bersama-sama dengan orang-orang percaya yang masih hidup akan bertemu dengan Tuhan di angkasa. Hal ini akan terjadi dalam sekejap mata. Kedatangan Kedua Kali adalah saat di mana Kristus datang kembali untuk mengalahkan anti Kristus, menghancurkan kejahatan dan menegakkan Kerajaan Seribu Tahun. Kedatangan Kedua Kali digambarkan dalam Wahyu 19:11-16.  

Perbedaan Penting Antara Pengangkatan Orang Percaya dan Kedatangan Yesus Kedua Kali adalah sbb :
1. Pada saat pengangkatan orang percaya, orang-orang percaya akan bertemu dengan tuhan di angkasa (1 Tesalonika 4:17). Pada kedatangan Yesus kedua kali orang-orang percaya kembali ke dunia bersama dengan Kristus (Wahyu 19:14)
2. Kedatangan Yesus kedua kali terjadi setelah Kesengsaraan Besar yang mengerikan (Wahyu 6:19). Pengangkatan orang percaya terjadi sebelum Kesengsaraan Besar (1 Tesalonika 5:9 ;Wahyu 3:10)

3. Pengangkatan Orang Percaya adalah orang-orang percaya dipindahkan dari bumi sebagai tindakan pembebasan (1 Tesalonika 4:13-17; 5:9). Kedatangan Kedua Kali termasuk disingkirkannya mereka yang tidak percaya sebagai tindakan penghakiman (Matius 24:40-41) 
4. Pengangkatan Orang Percaya bersifat “rahasia” dan dalam sekejap mata (1 Korintus 15:50-54). Kedatangan Kedua Kali akan kelihatan kepada semua orang (Wahyu 1:7; Matius 24:29-30)
5.  Kedatangan Kristus yang Kedua Kali tidak akan terjadi sampai beberapa kejadian akhir zaman terjadi (2 Tesalonika 2:4; Matius 24:15-30; Wahyu pasal 6-18). Pengangkatan Orang Percaya sudah dekat, dapat terjadi kapan saja (Titus 2:13; 1 Tesalonika 4:13-18; 1 Korintus 15:50-54 

Mengapa Penting Untuk Membedakan Pengangkatan Orang Percaya dan Kedatangan Yesus Kedua Kali?
1. Kalau Pengangkatan Orang Percaya dan Kedatangan Kedua Kali adalah peristiwa yang sama, orang-orang percaya harus melalui masa Kesengsaraan Besar (1 Tesalonika 5:9; Wahyu 3:10)
2. Kalau Pengangkatan Orang Percaya dan Kedatangan Kedua Kali adalah peristiwa yang sama, kembalinya Kristus tidak akan terjadi dalam waktu dekat … ada banyak hal yang harus terjadi sebelum Dia datang kembali (Matius 24:4-30)
3. Dalam menggambarkan masa Kesengsaraan Besar, Wahyu 6-9 tidak pernah menyebut gereja. Selama masa Kesengsaraan Besar – juga disebut sebagai “masa kesusahan Yakub” (Yeremia 30:7) – Allah akan kembali memberi perhatian utama kepada Israel (Roma 11:17-31)

Pengangkatan Orang Percaya dan Kedatangan Kedua Kali sama namun merupakan kejadian yang berbeda. Keduanya adalah peristiwa akhir zaman. Namun demikian, ada penting untuk mengenali perbedaannya. Secara ringkas, Pengangkatan Orang Percaya adalah kembalinya Kristus di awan-awan untuk memindahkan semua orang percaya dari bumi sebelum masa kemurkaan Allah. Kedatangan Kedua Kali adalah kembalinya Kristus ke bumi untuk mengakhiri Kesengsaraan Besar dan mengalahkan anti Kristus dan kerajaan dunianya yang jahat.

Selasa, 28 Agustus 2012

Mendengar Suara Allah

Mendengar Suara Tuhan

1 Raja-Raja 19:12b-13 berbunyi: "...Dan sesudah itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa. Segera sesudah Elia mendengarnya, Ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi keluar dan berdiri dipintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi :"Apakah kerjamu disini, hai Elia?"

Mendengar suara Tuhan bukanlah hal yang luar biasa bagi umatNya. Tuhan menyampaikan pesan-pesanNya kepada umatNya melalui begitu banyak cara yang Dia miliki. Ini bukan tentang kemampuan manusia untuk mendengar suaraNya, tetapi tentang kehendak Tuhan memperdengarkan suaraNya, sekalipun kita sedang dalam keadaan berdosa, adalah tanggung jawab kita untuk melatih kepekaan dalam mendengarkan suaraNya. 
Contoh: Tuhan berbicara kepada Adam, Kain, Elia, Bileam, Petrus, dll.

MENGENALI SUARA-SUARA DALAM HATI KITA
1. Suara Yang Berasal Dari Tuhan  (1 kor 2:10-13, Yak 3:14-17)
Datangnya dari dalam hati kita, serta sifatnya spontan dan tuntas
2. Suara Kita Sendiri, bersifat manusiawi, datangnya dari pikiran, timbulnya setelah proses pemikiran atau perenungan dan hasilnya perlu dipertimbangkan kembali
3. Suara Iblis, yaitu berasal dari setan dan antek-anteknya. Biasanya suara ini lebih kearah negatif seperti mengintimidasi, membaut ragu-ragu dan lain-lain.

MENGENALI KARAKTERISTIK SUARA TUHAN (Roma 14:16, Yesaya 55:5, Ayub 26:13)
1. Gagasan Yang Datang Dari Dalam Hati, sering kali gagasan itu berbeda dengan pikiran kita, bahkan gagasan itu jauh lebih baik dari buah pikiran kita.
2. Gagasan Itu Sifatnya Segar, Spontan, Tidak Analitis, ia tidak didahului oleh atau merupakan hasil analisa pikiran kita.
3. Gagasan Itu Ringan dan Lembut, ia datang dalam keadaan sedemikian rupa, sehingga jika hati kita tidak tenang dengan mudah terabaikan.
4. Gagasan Itu Mengandung Pesan Khusus, dan Pelajaran Khusus, Allah tidak pernah berbicara tanpa maksud dan tujuan tertentu bagi hidup kita.
5. Gagasan Itu Memiliki Kuasa Rohani, ketika kita menerima dan melakukannya, ada rasa sukacita dan damai sejahtera yang menyertainya, demikian pula sebailiknya jika kita tidak melakukannya.

MEDIA SUARA TUHAN
Tuhan menggunakan berbagai media untuk menyampaikan pesanNya. PesanNya itu merupakan tuntunan, teguran, nasehat, penghiburan, janji-janji dan sebagainya.
1. Firman Tuhan (2 Tim 3:15-16)
FIrman Tuhan adalah satu-satunya sarana suara Tuhan yang tidak bisa salah, semua sarana lain harus diuji melalui Firman Tuhan. Pembacaan Alkitab pada saat teduh, mendengar kotbah atau pengajaran yang benar.
2. Suara dari Dalam Hati (Kisah 8:29)
Roh Kudus berbicara dari dalam hati kita, Suara itu mendatangkan damai sejahtera
3. Suara Yang Dapat Didengar (Audible)(1 Samuel 3:4, Kisah 9:36)
Tidak semua orang memiliki karunia untuk mendengar cara ini
4. Malaikat (Daniel 10:5-21, 1 Raja-raja 19:5, Lukas 1:28-35)
Seringkali Tuhan mengutus malaikatNya untuk menyampaikan pesan dan rencanaNya kepada manusia, baik dalam PL maupun PB
5. Kata-kata Orang di Sekitar Kita (Kis 21:10-11)
Ada kata-kata yang sama ditujukan kepada kita oleh beberapa orang secara terpisah, ada perkataan seseorang yang berupa nasihat, ajaran  kepada kita
6. Mimpi atau Penglihatan (Mat2:13)
Tidak semua mimpi termasuk dalam bagian ini, mimpi yang sifatnya mendakwa dan tidak mendatangkan damai sejahtera bukan dari Tuhan 
7. Kejadian-kejadian (Kisah 10:13)
Pejumpaan Ilahi antara lain dengan malaikat, trance=pengalaman diluar tubuh,dll adalah salah satu sarana Tuhan mengkomunikasikan kehendakNya
8. Fenomena Alam (Kej 7)
Bencana alam, malapetaka, epidemi sering menyedarkan dan mengingatkan kita kepada Tuhan
9. Media Cetak dan Elektronik (Kisah 1:1)
Ada bacaan atau tontonan yang menggoreskan kesan tertentu dalam hati kita
10. Situasi Hidup Kita ( Kisah 27:4)
Persoalan dan masalah yang terjadi merupakan salah satu cara Tuhan berbicara kepada kita.

PENGHALANG DALAM MENDENGAR SUARA TUHAN
1. Tidak Mau Mendengar (Yehezkiel 12:2, Yes 6:10, Roma 11:8, Luk 10:38-442)
Hati yang keras, dan lalai/tidak menyediakan waktu dan terlalu sibuk
2. Tidak Percaya (2 Kor 4:3-4)
3. Dosa dan Kejahatan (Yes 59:2, 1 Samuel 28:5-7; 15:22-23)
4. Kepahitan/Sukar Mengampuni (Mazmur 6:8)
5. Setan (Daniel 9:10-11)



Kamis, 16 Agustus 2012

Saat Teduh

Saat Teduh

Mazmur 5:4 berbunyi : "Tuhan, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagiMu, dan aku menunggu-nunggu."

Perjumpaan pribadi dengan Tuhan adalah saat yang sangat penting dalam hubungan kita denganNya. Hal ini dilakukan melalui saat teduh setiap hari, yang kita lakukan secara khusus untuk bertemu dan berbicara dengan Tuhan melalui doa dan perenungan akan FirmanNya secara pribadi. Dengan cara ini kita mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan.

ALASAN DAN MANFAAT SAAT TEDUH
1. Meneladani Tuhan Yesus (Markus 1:35)
Tuhan Yesus sebagai teladan hidup kita menyediakan waktu khusus untuk berjumpa dengan Bapa

2. Merespon Kerinduan Tuhan (Ayub 7:17-18, Yesaya 55:3,6)
Seperti seorang bapak yang sayang dan selalu rindu bertemu dengan anakNya, demikian pula Tuhan sebagai Bapa merindukan kita sebagai anak-anakNya

3. Membangun Persekutuan Dengan Tuhan (Lukas 10:42, Yesaya 50:4)
Persekutuan menghasilkan keintiman, keintiman memampukan kita mendengar suaraNya dan memahami KehendakNya

4. Mengisi Bejana Rohani Kita (Mazmur 90:14)
Kasih setia dan anugerahNya memuaskan hati kita, memberikan gairah dan semangat dalam mengikut Dia

5. Membangun Manusia Batiniah (Daniel 6:4,11)
Karena memiliki hubungan yang rutin dengan Tuhan setiap hari, Daniel memiliki Roh yang luar biasa

6. Mendapat Kekuatan Dari Tuhan (Yesaya 40:30-31, Ratapan 3:22-23)
Hubungan dengan Tuhan mengalirkan kekuatan baru pada saat-saat kita mengalami kelemahan

HAL YANG KITA LAKUKAN DALAM SAAT TEDUH
1. Menyembah Tuhan
memuji dan menyembah Tuhan, baik dengan akal budi (nyanyian) maupun dengan roh
2. Berdoa
Doa yang dinaikkan berupa doa syafaat bagi orang lain, bangsa dan negara, maupun doa permohonan bagi keluarga dan pribadi
3. Membaca dan Merenungkan Firman Tuhan
Baca dan renungkan Firman Tuhan sampai beroleh rhema. Rhema adalah Firman Allah yang berbicara khusus kepada kita dalam kondisi dan saat tertentu

TIPS
1. Waktu yang terbaik adalah pagi hari, karena suasana masih sepi dan tenang, fisik masih segar, dan pikiran belum disibukkan oleh urusan kehidupan sehari-hari
2. Cari tempat yang tenang, mengamati dan menemukan tempat didalam rumah kita yang paling jarang dilintasi oleh orang, misalnya dikamar
3. Mulailah dengan bersaat teduh 15 menit, setelah itu tingkatkan menjadi 20menit dan seterusnya
4. Mulailah membaca bagian alkitab yang mudah dicerna, misalnya kitab Mazmur dan kitab injil
5. Catat setiap rhema, buku catatan rhema akan menolong kita mengevaluasi tuntunan Tuhan atas hidup kita dalam suatu kurun waktu

"Turun dari tempat tidurmu! bangun, cuci muka, minum sedikit kopi dan bila perlu...lakukan sedikit jogging atau jalan pagi. Mengantuk adalah musuh nomor satu dari saat teduh yang efektif, oleh karena itu, segarkan dahulu tubuh anda."
(David Yonggi Chow)

Rabu, 15 Agustus 2012

Doa, Pujian dan Penyembahan

Doa, Pujian dan Penyembahan

Lukas 18:1 berbunyi: "Yesus mengatakan perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu."

A. Doa merupakan nafas bagi kehidupan rohani kita. melalui doa hidup kita terhubung dengan Sumber Kehidupan yaitu Tuhan sendiri. Dalam doa kita menghadap dan menyampaikan sesuatu kepada Tuhan. Doa juga menjadi salah satu sarana bagi Tuhan untuk menyampaikan pesanNya kepada kita (1 Tesalonika 5:17, Matius 26:40-41).

DEFENISI DOA
Pada dasarnya doa adalah sebuah komunikasi dua arah yang didasari suatu hubungan. Hubungan tersebut digambarkan antara lain sebagai:
1. Umat dengan Allahnya (Hosea 2:22, 2 Kor 6:16, 1 Petrus 2:10, 2 Tawarikh 6:12-42)
Setiap orang percaya membangun hubungan dengan Allahnya dalam doa. Contoh Doa Salomo pada hari pentahbisan bait Allah.
2. Bapa dengan AnakNya (Mat 6:8-13, Lukas 11:1-2, 10-13)
Dalam kekristenan, selain sebagai bentuk permohonan umat kepada Allahnya, doa juga menunjukkan hubungan antara anaka dengan bapaknya. Contoh hubungan Yesus dengan BapaNya tidak pernah terputus.
3. Persahabatan (Yoh 15:15, Maz 25:14, 2 Tawarikh 20:7, Kejadian 18:17-18)
Pola hubungan dimana Allah mau mengkomunikasikan isi hatiNya kepada kita. Contoh Abraham.

DOA MEMBUTUHKAN
1. Ruang dan Waktu (Daniel 6:11b, Matius 6:6)
2. Iman Percaya (Markus 11:24)
3. Kerinduan akan Tuhan (Maz 42:2, 63:2, 119:20)
4. Ketekunan (Kolose 4:2)
5. Keterbukaan (Maz 139:23)

BENTUK-BENTUK DOA
1. Doa Pribadi, yaitu doa yang dinaikkan untuk kehidupan pribadi kita.
a. Doa Pengkuan Dosa (1 Yoh 1:19)
b. Doa Pernyataan Iman (Roma 10:9, 10)
c. Doa Permohonan (Filipi 4:6)
d. Doa Ucapan Syukur (Maz 18:3-4)
e. Doa Pengagungan (Keluaran 33:19-20, Kidung 8:3)
f. Doa Keintiman (Maz 63:7-9)
2. Doa Syafaat, yaitu doa yang dinaikkan untuk orang lain, kota, bangsa, demi menghasilkan terobosan terobosan rohani
a. Doa Peperangan Rohani (Efesus 6:10-18, Yes 62:1-2, 6-7)
b. Doa Ratapan (Yeremia 9:1, Yoel 1:13)
c. Doa Nubuatan (Yehezkiel 37:1-14)
d. Doa Untuk Pemerintah dan Masyarakat (1 Timotius 2:1-4)

DOA PUASA
Kata puasa berasal dari bahasa Yunani "nesteia" (ne = tidak, dan estheio = makan), berarti berpantang makan secara sukarela. Ada orang yang berpantang makan tetapi belum tentu berpuasa. Yesaya melukiskan hal-hal yang harus dilakukan dalam berpuasa :
- Di dalam PL, prinsip utama dalam berpuasa adalah merendahkan diri
- Di dalam PB, prinsip utamanya adalah melemahkan kedagingan. Pada saat kita berpuasa kita sedang melemahkan daging kita dan meningkatkan kemampuan rohani kita (Yes 58:6)

Alasan Berpuasa :
- Teladan Tuhan Yesus (Mat 4:2, Lukas 4:2)
- Mencari Kehendak Tuhan (Kisah 14:23)
- Untuk Meningkatkan disiplin rohani/pengendalian diri (Lukas 2:36-37)
- Merendahkan Diri,sebagai ekspresi untuk menyatakan ketergantungan penuh kepada Tuhan (1 Kor 9:26-27, Nehemia 9:1-4)

Manfaat Berpuasa :
- Mempertajam doa-doa kita (Matius 17:21, Nehemia 9:1-4)
- Menerima berkat rohani (Matius 6:6,16)
- Meningkatkan kepekaan roh (Daniel 9)
- Otoritas dan kuasa dalam doa dan peperangan (Matius 4:1-11)
- Menghindari diri dari penghakiman Tuhan (Yoel 2:12-14, Yunus 3:5-8)

Jenis - Jenis Puasa
- Puasa harian (Yunus 3:7-9), contohnya penduduk kota Niniwe
- Puasa Ester (Ester 4:16), yaitu berpuasa selama 3 hari
- Puasa Daniel (Daniel 1:8, 10:2-3), yaitu berpantang dari makanan yang lezat
- Puasa 40 hari, contoh Tuhan Yesus (Lukas 4:2), Musa (Ul 9:9,15:8), Elia (1 Raja-raja 19:8)
Berpuasa Bukanlah ritual agamawi atau uji ketahanan !!

B. PUJIAN DAN PENYEMBAHAN
"Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam diatas puji-pujian orang Israel" (Mazmur 22:4)
"Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali Pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan" (Kisah 15:16)
Pujian dan Penyembahan adalah salah satu aktivitas rohani yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan kekristenan kita. Alkitab menunjukkan bahwa doa, pujian dan penyembahan merupakan bagian yang esensial dalam ibadah, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. 
Allah berjanji untuk memulihkan kembali Pondok Daud di akhir jaman, termasuk pemulihan kembali pola ibadah yang diwarnai doa, pujian dan penyembahan.

PUJIAN 
1. Defenisi :
Pujian adalah ekspresi kekaguman. Kita mengungkapkan rasa syukur kepada Allah untuk apa yang telah Ia lakukan

2. Cara Kita Memuji Tuhan
- Dengan suara kita (Maz 100; 47:1; 66:8) yaitu bernyanyi, bersorak, dan berkata-kata
- Dengan tangan kita (Maz 63:4, 47:1, 149:3) yaitu mengangkat tangan, bertepuk tangan dan memainkan alat musik
- Dengan tubuh kita (Maz 135:2, 149:3, 95:6) yaitu berdiri, menari dan sujud/bertelut

3. Tujuh Kata Ibrani Tentang Pujian
- Yadah, mengangkat tangan tanda penyerahan dan pengagungan (Maz 7:18)
- Towdah, mengaminkan perbuatan Tuhan dan mengucap syukur (Maz 100:4a)
- Halal, mengekspresikan pujian dan kebanggaan kepad Tuhan sebagai seorang yang "bodoh"(Maz 100:4a)
- Shabach, bersorak dengan nyaring tanpa rasa malu untuk memuliakan Tuhan (Maz 145:4)
- Barak, pujian yang sifatnya memberi penghormatan dan memberkati (Maz 72:15)
- Zamar, nyanyian nubuatan dengan diiringi kecapi/alat musik (Maz 57:8)
- Tehillah, menyanyikan kidung pujian secara spontan (Maz 22:4)

PENYEMBAHAN
1. Defenisi
Penyembahan adalah ekspresi penuh kasih, pengagungan dan penghormatan akan seluruh keberadaan Allah

2. Bentuk Ekspresi Penyembahan
- Shachah (bhs Ibrani) artinya sujud bertelut dengan dahi menempel dilantai, tiarap dengan sikap penuh hormat (Yoh 4:24)
- Proskuneo (bhs Yunani) artinya sikap seperti seekor anjing yang mencium dan menjilat tangan tuannya (Yohanes 4:24)
- Latreuo (bhs Yunani) artinya melayani Allah, segala bentuk sikap dan tindakan yang memuliakan Tuhan (Roma 12:1)

3. Prinsip Dalam Menyembah Tuhan
Menyembah dalam Roh dan Kebenaran (Yoh 4:23-24), roh kita dipimpin oleh Roh Kudus dan kita hidup dalam terang Firman Allah.
 
 
 

kasih dan sukacita Copyright © 2011 | Template created by O Pregador | Powered by Blogger